foto@Rodrigo Duterte/CYPRUS-MAIL.COM |
Media Online Antara – Wali Kota Leyte Utara, Alberto Espinosa Sr, yang diduga terlibat dalam perdagangan narkotika akhirnya menyerahkan diri setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan menembaknya jika gagal menyerahkan diri dalam 24 jam. Keterangan dari Juru Bicara Kepresidenan Filipina Ernesto Albella mengatakan, Espinosa saat ini berada dalam tahanan Kepala Polisi Nasional Ronald de la Rosa.
Espinosa dan putranya, Kerwin, diduga kuat terlibat dalam perdagangan narkotika ilegal setelah dua pengawal dan tiga stafnya ditangkap dalam operasi jebakan. Polisi menyita 237 gram sabu-sabu senilai 1,9 juta peso atau sekira Rp527 juta. Empat pegawai Espinosa lainnya berhasil melarikan diri ke rumah Kerwin dan mengunci gerbang.
Terkait kejadian itu, Duterte yang telah mengumumkan perang terhadap obat bius sejak awal menjabat menyampaikan ultimatum kepada Espinosa dan Kerwin.
“Presiden Rodrigo R Duterte menuntut penyerahan diri Wali Kota Rolando Espinosa Sr dari Albuera, Leyte, dan putranya Kerwin Espinosa dengan dasar perdagangan obat bius dan pemberian perlindungan, dalam 24 jam, atau perintah tembak di tempat akan dikeluarkan jika mereka melawan atau membahayakan nyawa polisi yang melakukan penangkapan,” demikian pernyataan dari Jubir Ernesto Albella, sebagaimana dilansir Inquirer, Selasa (2/8/2016).
Beberapa jam setelah ancaman tersebut dikeluarkan, Espinosa segera menyerahkan diri, namun sampai berita ini ditayangkan putranya masih buron.
Rody –sapaan Presiden Duterte– dikenal sebagai sosok yang tidak pandang bulu dalam menerapkan peraturan antiobat biusnya. Sejak resmi menjadi presiden, dia telah mengancam akan menembak mati para pejabat kepolisian dan pemerintahan yang berani ikut terlibat dalam perdagangan obat bius di Filipina.
sumber: okezone.com
Source link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar