5 Fakta Mengerikan di balik pelaporan Ahok yang ditutupi banyak pihak!!



Media Online Antara – Ramainya penduduk Indonesia membicarakan tentang persoalan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ‘Katanya’ menistakan Agama, setelah di telusuri lebih dalam sepertinya hal tersebut hanyalah fitnah dan tuduhan belaka demi menurunkan popularitas dan kepercayaan warga terhadap Ahok.


Banyak beredar video dan perkataan Ahok yang mengutip surat Al Maidah, akan tetapi telah dipelintir kebenarannya, nah berikut rahasiakan.com berikan pernyataan lengkap Ahok yang mengutip Ayat Suci tersebut.


“Enggak usah khawatir. Saya berhenti Oktober 2017. Dengan program yang baik pun, bapak masih bisa panen dengan saya kalau saya tidak terpilih jadi gubernur. Jadi saya cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi bapak ibu enggak usag berpikiran. ‘ah nanti kalau Ahok enggak kepilih, pasti programnya (pemberdayaan pembudidaya kerapu) bubar’. Enggak. Saya jamin sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil, bapak ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongi (orang) dengan surat Al Midah 51 macam-macam itu. Itu hak bapak ibu. Kalau bapak ibu merasa enggak bisa pilih karena takut masuk neraka, oh enggak apa-apa. Karena ini panggilan bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak karena nuraninya enggak bisa pilih Ahok. kalau kerasa enggak enak, bapak ibu bisa mati pelan-pelan lho.”




Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Jika dari perkataan tersebut, Ahok bukan hanya menghimbau warga untuk tidak memilihnya bila berberat hati, namun menenangkan warga dan melepaskan rasa tidak enak yang mendekap dalam hati dan perasaan warga, jadi yang menistakan itu dari segi mana? Yang jelas itu adalah perbuatan orang yang iri dan dengki terhadap sifat jujur dan rendah diri Ahok.

Berikut adalah fakta-fakta mengerikan di balik pelaporan Ahok menurut rahasiakan.com.


1. Dugaan Black Campaign




Ilustrasi
Ilustrasi

Munculnya dugaan Black Campaign atau Kampanye Hitam ini adalah saat mencuatnya kabar Ahok yang di tuding melakukan penistaan terhadap Agama, pada saat yang dapat dikatakan genting pada Pilkada ini sangat rentan bagi calon, bahkan petahana sekalipun jika mendapat tudingan miring, karena dapat berakibat fatal bagi dirinya yang mana dapat mengurangi kepercayaan publik.

Menurut rahasiakan.com, pihak lawan memanfaatkan kesempatan ini untuk terus menjatuhkan Ahok dari balik layar, siapa itu? Ya kita belum tahu siapa, maka dari itu hal ini masih dikatakan dugaan, jika sudah terbukti siapa pelaku di balik politisasi Agama ini makan dapat dipastikan akan berurusan dengan hukum.


2. Pembunuhan Karakter dan Pencemaran nama Baik




Ahok
Ahok

Pada awalnya Ahok hanya berniat agar tidak ada unsur paksaan untuk melakukan pemilihan terhadap dirinya, namun waktu berkata lain, lantaran ada berbagai pihak yang memanfaatkan momen kebersamaan Ahok pada masyarakat di Kepulauan Seribu sebagai bentuk serangan balik pada Ahok.

Buruknya pemikiran para pihak-pihak yang melakukan pelintiran kutipan pernyataan Ahok terhadap surat Al Maidah ayat 51 merupakan pembunuhan karakter petahana yang akan maju pada Pilkada DKI 2017 mendatang, serta pencemaran nama baik Ahok sebagai Gubernur saat ini, yang mana dapat merusak citranya karena isu berbau SARA tersebut.


Sungguh hina sekali kelakuan mereka yang melakukan hal tersebut, menurut rahasiakan.com jika membenci setidaknya jangan diikuti segala hal tentang Ahok, akan tetapi jika benci namun masih mengikuti segala hal tentang apa yang dilakukan Ahok bukankah itu namanya fans yang terlalu fanatik dan memiliki sikap psycho, hiii ngeri.


3. Fitnah terkeji di Pilkada




Ilustrasi Pilkada
Ilustrasi Pilkada

Detik-detik mendekati Pilkada DKI muncul pula fitnah yang cukup keji yang ditujukan terhadap salah satu calon gubernur, yap sebut saja Ahok, petahana yang fenomenal saat ini yang setiap pergerakannya membuat heboh nasional.

Dari berbagai isu yang kerap kali menerpa Ahok, isu mengenai penistaan Agama inilah yang sangat tidak terpuji, karena membuat isu yang buruk tanpa didasari bukti yang jelas, karena seperti pembaca rahasiakan.com lihat pernyataan kutipan Ahok di atas, tidak ada maksud untuk menistakan Agama bukan?


Dari pengamatan rahasiakan.com saat ini, terbukti bahwa semua isu-isu yang dilemparkan ke Ahok hingga kini adalah sebagai bentuk penjegalan Ahok untuk menjadi DKI 1 kembali, seakan begitu sulit dengan cara jujur dan adil untuk mengalahkan Ahok, pihak lawan menggunakan cara keji seperti ini.


Yah, mana tahu ada dari salah satu pihak yang amat sangat membenci Ahok sedang membaca tulisan ini, rahasiakan.com berharap mereka mendapat hidayah dan berhenti melakukan fitnah, tobatlah sebelum kalian di tobatkan.


4. Postingan yang di hapus





Beberapa waktu lalu rahasiakan.com melihat sebuah akun yang seakan melakukan fitnah terhadap Ahok, walaupun dibubuhi dengan tanda tanya, namun tulisan mengenai “Penistaan Terhadap Agama?” memuat konteks menyatakan sesuatu.

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, pemilik akun tersebut telah menghapus postingannya, apakah takut ketahuan fitnah nya? Ataukah sang pemilik akun merasa kalau dirinya benar melakukan fitnah dan merasa bersalah lalu menghapus postingannya tersebut? hanya dirinyalah yang tahu.


Bagaimana menurut Anda?


5. Politisi yang gerah laporannya di tolak




Fajar Sidik
Fajar Sidik

Salah satu politisi dari partai besutan Prabowo Subianto yakni Gerindra yang melaporkan Ahok dengan dugaan Ahok telah melakukan tindakan penistaan Agama, namun laporannya ditolak oleh petugas Bareskrim lantaran tidak adanya surat fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dugaan penistaan Agama yang dilakukan oleh Ahok.

Menanggapi hal tersebut Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Fajar Sidik sikap dari pihak Bareskrim yang menolak laporannya.


“Ini keluhan saya sebagai WNI yang harusnya dapat perlindungan hukum. Kemarin saya melaporkan Ahok, ternyata sampai di sana dengan bla.. bla.. bla.. ditolak dengan alasan tidak membawa fatwa MUI,” ujar Fajar dikutip rahasiakan.com.


Dari hal tersebut dirinya meminta agar Bareskrim bersikap tidak pandang bulu dan adil untuk menegakkan humun di Indonesia.


Waduh, bukannya terlalu ngotot ya jika seperti itu adanya, jika diminta membawa surat fatwa dari MUI, setidaknya lengkapi saja, tanpa mengeluh ini itu, kalau tetap bersikeras ingin Bareskrim langsung menindak Ahok berarti ada tujuan dibalik pelaporan tersebut, bisa jadi adanya tindakan politisasi bukan?


Wow, sungguh mengerikan sekali ternyata dampak pelintiran dari pernyataan Ahok tersebut, dari sedikit kata-kata yang di bubuhkan si tukang fitnah, banyak pihak yang langsung memanfaatkan keadaan untuk menyerang Ahok tanpa mendalami apa sebenarnya yang terjadi dan tanpa berpikir panjang ada yang menghina bahkan langsung melaporkan.


Semoga masyarakat dapat mengerti dibalik tuduhan terhadap Ahok tersebut hanya dilatar belakangi oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Ahok dan menutup langkah Ahok untuk maju pada Pilkada DKI, sehingga sosok yang jujur dan Anti korupsi tersebut tidak lagi memimpin DKI.


Media Online Antara yakin bahwa warga DKI pintar dan cerdas dalam memilah berbagai hal, serta tidak dapat dibodohi oleh berbagai pihak yang mementingkan diri sendiri.


Penulis: Bambang






loading…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar