Partai Gerindra meminta gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menunda penertiban bangunan bangunan warga terkait normalisasi sungai menjelang pilkada Jakarta.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra Aristo Purboadji dalam rapat paripurna pandangan umum fraksi-fraksi terhadap rancangan peraturan daerah tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2016 di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Menanggapi hal tersebut, Ahok menegaskan pihaknya tidak akan menunda normalisasi sungai, karena kondisinya sudah mendesak. Ahok menyatakan, hal ini sebagai bagian program kerjanya mengurangi banjir di Jakarta.
“Bagi saya normalisasi sungai itu gak bisa ditunda. Pasti kita akan mindahin orang di sana, karena dia ngemplang sungai, kan. Puluhan tahun salah. Selama rusunnya siap, saya gak peduli anda mau ngoceh apapun,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (6/10/2016), terkait permintaan politisi Gerindra yang meminta penundaan penertiban bangunan warga terkait normalisasi.
“Kami tidak peduli jabatan atau popularitas. Saya enggak peduli. Yang penting orang harus kenang saya, kalau saya tidak terpilih lagi pun, orang akan melihat, saya yang membereskan masalah normalisasi sungai yang berpuluhan tahun!” ketus Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan normalisasi sungai Ciliwung ditargetkan akan rampung pada tahun 2018. Hal ini akan disesuaikan dengan ketersediaan rumah susun sebagai tempat relokasi warga yang terdampak penertiban. (ikbal/win poskota/beritateratas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar