Pengaruh Hujan, Petani Buah di Sidoarjo Rugi Puluhan Juta




Berita Metropolitan – Akibat curah hujan yang tak menentu, sejumlah petani buah di Sidoarjo Jawa Timur mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Akibatnya, petani harus memetik hasil tanamannya lebih awal agar tidak semakin rugi karena tanamannya tergenang air hujan.




Informasi yang dihimpun menyebutkan, lahan pertanian yang rusak akibat curah hujan terjadi di tiga desa yakni Desa Glagaharum Porong, Desa Besuki dan Desa Pangreh Kecamatan Jabon. Di tiga desa ini diketahui setiap tahun petani padi beralih profesi untuk menjadi petani buah dengan menanam buah semangka, blewah, dan timun mas.


Para petani mengaku terpaksa memanen lebih awal karena terkena anomali cuaca yang tidak menentu yang terjadi sepekan terakhir. Petani terpaksa menjual hasil penennya dengan harga yang murah yaitu Rp. 1000 per kilogram-nya.


“Penghasilan tahun ini menurun drastis jika dibandingkan tahun lalu dengan mencapai 60 ton. Namun untuk saat ini hasil panenannya hanya mencapai 40 ton dan diperkirakan rugi 40 juta rupiah,” kata salah satu petani buah, Yuliana, Selasa (4/10/2016).


Sementara pedagang buah semangka, belewa dan timun mas, Khoirul mengatakan, untuk membeli buah tersebut tidak terlalu banyak lantaran diketahui banyak buah yang rusak. Jika dibandingkan tahun lalu, pembeli bisa meraup ke untungan lebih besar karena hasil buahnya juga memuaskan.


“Saat ini tidak banyak orang yang membeli buah semangka, karena sejak musim hujan pelanggannya menurun. Harganya juga menurun karena kualitas buahnya jelek,” keluh Khoirul.


Jika anomali cuaca ini masih tetap terjadi, para petani dan pedagang buah dipastikan akan merugi puluhan juta. Pasalnya, petani buah sudah merugi mencapi 30 persen dari modal yang ia punya sekitar 60 juta dan hasil saat ini hanya pencapai 40 juta rupiah. [lid]



Comments





Tidak ada komentar:

Posting Komentar