Trimedya Pandjaitan di Mapolda Metro Jaya |
Berita Metropolitan – Ketua Bidang Hukum DPP PDIP Trimedya Panjaitan mengadukan
sebuah akun Facebook ke Polda Metro Jaya. Laporan itu dibuat menyusul
tuduhan bahwa PDIP menerima mahar Rp 10 triliun dari Basuki T Purnama
(Ahok) terkait pencalonan gubernur DKI,
yang ditulis akun Facebook tersebut.
“Tadi
kita sudah ketemu Kapolda pak M Iriawan didampingi Dirkrimsus, Dirintel
dan Dirkrimum. Kita melaporkam terkait pemberitaan tanggal 24 September
2016 di online ‘Suara Nasional’ yang isi beritanya dengan judul ‘Wow
Menteri Bocorkan Mahar Ahok ke PDIP 10 Triliun’,” jelas Trimedya kepada
wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Menurut Trimedya, tudingan tersebut sama sekali tidak berdasar dan fitnah belaka. Sehingga, timnya memutuskan untuk
melaporkan pemilik akun Facebook tersebut ke Polda Metro Jaya.
“Karena ini kami menganggap fitnah, mencemarkan nama baik partai, kita rapat DPP pada hari Kamis lalu memutuskan supaya
orang yang menyebarkan berita itu kami laporkan ke Polda Metro Jaya,” imbuhnya.
Trimedya
melanjutkan, pihaknya telah mengetahui siapa pemilik akun Facebook
tersebut. Ia berharap, polisi segera menindaklanjuti laporannya dan
menangkap pelakunya.
“Dan kami juga sudah menyiapkan saksi-saksi
dari kita. Kita berkeyakinan dan kita sudah kaji bahwa ini melanggar UU
ITE dan kita berharap pihak kepolisian dalam hal ini Polda Metro Jaya
cepat memprosesnya supaya sama seperti kasus Obor Rakyat,” terang dia.
Menurutnya, hal ini harus segera ditindaklanjuti aparat polisi, apalagi di tengah Pilkada DKI ini suhu politik semakin memanas.
“Supaya orang yang menyebarkan fitnah itu cepat diproses ke hukum apalagi kita khawatir upaya ini kita ketahui Pilkada DKI
sudah semakin panas,” ungkapnya.
Ia menambahkan, timnya telah mendapat perintah langsung dari Ketua Umum dan Sekjen PDIP untuk melaporkan kasus ini ke
polisi. Ia juga berharap, dengan dilaporkannya ke polisi, akan menguak motif sebenarnya.
“Karena di dalam PDIP semua calon-calon yang direkomendasikan tidak ada meminta uang bahkan ada beberapa daerah yang
elektabilitas calonnya kuat, DPP partai memberikan bantuan secara gotong-royong kepada mereka. Apalagi dalam berita ini
kan angkanya fantastis Rp 10 triliun,” paparnya.
“Kita berkeyakinan Polda Metro cukup canggih cybernya, mungkin bisa mengejar pelaku dan motifnya. Termasuk kalau kita
lihat judulnya ‘wow ada menteri yang bocorkan mahar’ itu siapa yang disampaikan orang bernama Hanibal itu,” sambungnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Bantuan Hukum Advokasi DPP PDIP Sirra Prayuna mengatakan, pihaknya melampirkan bukti-bukti
terkait pelaporan tersebut.
“Ada berita online dan capture-capturenya Hanibal Wijayanta,” ujar Sirra.
Sirra berharap, dengan ditangkapnya pelaku akan menguak siapa menteri yang membocorkan soal mahar tersebut.
“Di
beritanya ini sumber dari seorang menteri maka biarlah ini terkuak dari
menteri siapa. Kalaupun ini ada sumber, kan kode etik urnalistik harus
mengkroscek baik ke Ahok maupun ke partai apa betul ada mahar. Bagi kami
tidak ada tradisi politik ada mahar bahkan kami bergotong royong,”
tambah Sirra.
Atas hal itu, Trimedya yang diwakili oleh Sirra
melaporkan pemilik akun Facebook dalam laporan resmi bernomor
LP/4841/X/2016/PMJ/Dit. Reskrimsus dengan tuduhan Pasal 27 ayat 3 jo
Pasal 45 ayat 1 UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Hanibal
Wijayanta hingga berita ini diturunkan belum menjawab panggilan telepon
dari detikcom. Pesan pendek yang dikirimkan pun belum dibalas.(detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar