Presiden Joko Widodo Berkomunikasi Dengan Presiden Filipina Terkait 3 Sandera Asal Indonesia






Berita Metropolitan.comPresiden Joko Widodo sudah melakukan komunikasi dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte melalui, yang salah satu isinya meminta presiden baru Filipina itu untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus penculikan warga negara Indonesia oleh kelompok bersenjata di Filipina.




Surat ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, saat bertemu dengan Menlu Filipina, Perfecto Rivas Yasay, sehari setelah pelantikan kabinet baru di Manila pada 1 Juli lalu.





“Dalam surat tersebut, Presiden Jokowi mengucapkan selamat dan harapan hubungan baik kedua negara dapat ditingkatkan. Selain itu, Presiden RI juga meminta perhatian khusus terhadap penyanderaan warga negara Indonesia,” ujar Retno dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (11/7).




Permintaan ini disampaikan Jokowi menyusul maraknya penculikan awak kapal asal Indonesia oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf yang bermarkas di selatan Filipina.





Sebelumnya Mei lalu kelompok Abu Sayyaf membebaskan 14 WNI yang mereka culik. Abu Sayyaf meminta tebusan dalam jumlah besar, namun pemerintah membantah pembebasan itu melibatkan pembayaran sejumlah uang. 





Saat ini Indonesia juga tengah dalam upaya membebaskan tujuh WNI lainnya yang diculik pada 20 Juni lalu dari kapal pembawa batu bara di Laut Sulu.





Akhir pekan lalu, tiga pelaut Indonesia kembali diculik saat mencari ikan di perairan antara Malaysia dan Filipina, diduga oleh salah satu komplotan Abu Sayyaf.





Selain berkirim surat, Jokowi menindaklanjuti komunikasi itu dengan berkoordinasi langsung ke Duterte.





“Pada 7 Juli, Presiden RI juga telah melakukan komunikasi dengan Presiden Filipina dan mengulangi pesan yang telah disampaikan sebelumnya,” kata Retno. (cnni/bnkri-1107).








News Media Indonesia




Share this



Source link



Tidak ada komentar:

Posting Komentar