Presiden Joko Widodo. Photo google |
Berita Metropolitan.com – Naill Fitzgerald mantan pimpinan Unilever pernah mengatakan: anda boleh mempunyai segala fakta dan angkanya, segala bukti yang mendukung, segala dukungan yang anda inginkan, namun kalau anda tidak mempunyai kepercayaan, anda tidak akan ke mana-mana.
Apa yang dikatakan Naill ini sejalan analisa politik kenapa Jonan, Anis baswedan dan Rizal Ramli dicopot dari kabinet kerja. Sebelumnya saya membagi dua indikator alasan kenapa menteri di-reshuffle, kompetensi dan loyalitas. Pengertian loyalitas ini salah satunya adalah kepercayaan pada Presiden Jokowi. Menteri harus percaya dengan Presiden, dengan begitu instruksinya dapat mereka jalankan, bukan diperdebatkan, dipersulit atau malah ditolak.
Rizal Ramli tidak percaya dengan target 35 ribu watt, padahal itu target Presiden. Jonan mempersulit kereta cepat, harus ikut birokrasi, padahal itu instruksi Presiden. Sementara birokrasi bukanlah kitab suci, jika memang aturannya menyulitkan, harusnya dipermudah, apalagi itu instruksi Presiden.
Jika Jonan tidak percaya dengan kereta cepat, maka proyek tersebut tidak akan pernah jalan. “Anda tidak akan ke mana-mana” kata Naill. Kalau Rizal Ramli tidak percaya dengan kalkulasi Presiden dengan pembangkit listrik 35 ribu watt, Indonesia tak akan ke mana-mana, selalu kekurangan listrik, pemadaman berkala dan pemadaman sepihak akan terus membuat rakyat jengkel.
Presiden Jokowi memiliki kepercayaan yang luar biasa. Beliau langsung menggebrak dengan banyak pembangunan infrastruktur. Padahal 2015 lalu hampir semua negara mengalami krisis global. Tapi Indonesia terus membangun.
Saat Presiden sebelumnya cukup penakut, Jokowi datang dengan penuh keberanian. Berani karena percaya bahwa dirinya mampu dan benar. Tak peduli berapa banyak telpon dan protes, hukuman mati terhadap terpidana narkoba tetap dilaksanakan.
Ada teroris di Sarinah Jakarta, Jokowi langsung datangi lokasi, dengan baju putih lengan panjang, tanpa rompi anti peluru. Padahal kalau mau, Presiden bisa buat pernyataan di istana merdeka yang aman itu.
China, negara dengan jumlah terbesar di dunia, dominasi teknologi dan peralatan perang luar biasa canggihnya, nyaris tidak kita pedulikan, kalau mereka sudah melewati batas wilayah Indonesia, harus ditembak. China protes, Jokowi langsung rapat di perairan Natuna.
Semua keberanian tersebut lahir karena percaya. Jokowi percaya apa yang dilakukannya adalah benar, dan itu mampu membuat Indonesia bergerak, tidak stagnan.
Jokowi tidak hanya memiliki kepercayaan yang luar biasa, tapi juga mendapatkan kepercayaan. Rakyatnya juga percaya bahwa Jokowi bisa berikan perubahan. Menang Pilpres 2014 lalu adalah bukti bahwa mayoritas rakyat Indonesia percaya Jokowi.
Jusuf Kalla yang menjadi Wakil Presiden 2004-2009, rela kembali menjadi Wakil Presiden gara-gara Jokowi. Padahal 2009 lalu JK maju sebagai Calon Presiden, tentu saja karena sudah tidak sepaham dengan SBY.
Resuhffle jilid 2 ini kembali menunjukkan bahwa Presiden Jokowi mendapatkan kepercayaan luar biasa. Sri Mulyani yang dulu mundur dari kabinet SBY karena mendapat tawaran menjadi direktur eksekutif Bank Dunia, 2 hari yang lalu malah mengundurkan diri dari Bank Dunia dan mau kembali menjadi Menteri Keuangan Indonesia. Apakah menjadi Menteri Keuangan lebih bergengsi? Absolutely NO. Lalu kenapa mau balik ke Indonesia dengan segala tugas berat dan keterbatasannya? Karena beliau percaya dengan Presiden Indonesia saat ini berbeda dengan yang sebelumnya.
Lalu Wiranto menjadi Menkopolhukam. Jenderal senior, pimpinan Hanura ini sempat maju sebagai calon Presiden menggandeng Harie Tanoe. Wiranto sudah pernah menjadi menteri. Namun kenapa Jenderal ini mau turun gunung bersama kabinet kerja? Jawabannya PASTI karena beliau percaya dengan Jokowi dan ingin membantu Indonesia ke arah yang lebih baik.
Faktor kepercayaan yang dimiliki dan didapatkan oleh Presiden Jokowi sungguh luar biasa. Orang-orang senior seperti JK, Wiranto sampai seprofesional Sri Mulyani, rela menjadi pembatu Presiden Jokowi. Semua arogansi dan atribut yang mereka miliki mendadak terkelupas demi satu alasan :
Percaya
Oleh : Denny Siregar
Source link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar