Program Tax Amnesty Sukses ? Jangan Senang Dulu ,Lihat Nih Aksi Gila Konglomerat Kita Di Singapura




Indonesia merupakan pembeli asing teratas di   luxury OUE Twin Peaks tower, yang mulai dijual pada bulan Juli. FOTO: TWIN PEAKS





Media Online Antara –  Banyak pengamat dadakan di tanah air ini membuat postingan super heboh tanpa data akurat perihal dampak dari program tax amnesty terhadap perekonomian negara singapura

Ada yang bilang singapura akan segera kolaps jika para konglomerat Indonesia yang uangnya disimpan di bank bank singapura mau mengikuti program tax amnesty yang dicanangkan oleh pemerintahan jokowi


Jika program tax amensty ini sukses maka dampaknya kepada perekonomian tanah air kita akan membaik tentunya, negara tidak akan kesulitan lagi mencari dana lagi untuk membangun infrastruktur – infrastruktur di tanah air yang saat ini sangat amburadul


Tapi tidak perlu koar koar bahwa negara singapura akan kolaps jika para konglomerat kita menarik uangnya dari bank bank singapura, sebab pondasi kekuatan perekonomian negara singapura tidak hanya berasal dari Bank saja


(  BacaSingapura Akan Bangkrut Karena Tax Amnesty? Ini Pondasi Ekonomi Singapura Selain Dari Bank )


Program Tax Amensty yang dicanangkan pemerintahan jokowi saat ini ternyata memang jadi pembicaraan hangat oleh media lokal singapura sekelas ” The Straits Times”


Media lokal singapura rupanya juga tidak terlalu memusingkan dampak dari tax amnetsy Indonesia ini terhadap kelanjutan perekonomian negara singapura


Justru dalam rilis terbarunya , media lokal singapura ” The Straits Times” membuat laporan yang sangat mengejutkan tentang kelakuan gila gilaan para konglomerat Indonesia di singapura di saat pemerintahan jokowi lagi gencar gencarnya mengkampanyekan tentang pentingnya mengikuti program tax amnesty


“Rich Indonesians snapping up Singapore luxury homes as taxman calls in Jakarta” demikian judul berita heboh yang dikutip islamnkri.com dari media lokal singapura ” The Straits Times”


Artinya apa? Di luar dugaan, bisnis penjualan mencatat lonjakan 4x lipat pembelian dibandingkan setahun lalu dan embelinya justru orang Indonesia


Artinya tax amnesty justru mendorong pemilik uang dari Indonesia, untuk mencuci uangnya ke Spore dalam bentuk pembelian Property-property mewah berharga di atas $5,000,000,- (Sin)


Para super rich Indonesia ini secara mencolok membeli property seharga di atas Rp 50 Miliar


Dampak tax amnesty yang diperkirakan akan membuat melesunya pasar Property di Singapura jadi meleset. Bukannya anjlok, malahan melesat naik 4x lipat nilai penjualan property tahun 2015


Berikut ini laporan lengkap tentang kelakuan gila gilaan para konglomerat Indonesia di singapura yang dikutip islamnkri.com dari media lokal singapura ” The Straits Times”


” Tidak pernah dibayangkan, saat singapura sedang mengalami salah satu penurunan penjualan properti terburuk sepanjang sejarah, permintaan hunian mewah justru datang dari kelompok yang tidak disangka-sangka yaitu orang-orang kaya di Indonesia


Pembelian hunian seharga diatas $5 juta oleh orang-orang indonesia pada tahun ini telah mendekati 4 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya (2015)


fakta  tersebut tentu saja  bertentangan dengan kenyataan di jakarta yang saat ini sedang giat-giatnya berusaha agar uang dan harta orang indonesia yang ada di luar negeri bisa kembali ke tanah air melalui program Amnesti Pajak.


untuk diketahui bersama, orang Indonesia merupakan pembeli terbanyak  salah satu apartemen mewah di singapura OUE Twin Peaks, yang dipasarkan pada bula juli lalu


“kami melihat peningkatan jumlah orang Indonesia yang melakukan pembelian unit-unit kami yang termahal” ujar Ang Kok Leong, senior agen pada SLP Realty Pte,


Indonesia, singapura dan beberapa negara lainnya telah mengadopsi Global Tax Reporting Requirement yang mensyaratkan semua negara untuk berbagi informasi mengenai asset-asset warga negara lainnya di luar negeri.


sayangnya, jika hanya berdasar data resmi, jumlah asset orang Indonesia yang ada di luar negeri hanya sedikit, padahal diperkirakan terdapat banyak sekali harta WNI yang ada di luar negeri


Sedikitnya harta kekayaan orang Indonesia di luar negeri yang dilaporkan secara legal tersebut, disebabkan berdasarkan aturan yang ada, pelaporan asset antar negara saat ini sifatnya masih sukarela (tidak wajib).


menurut the Urban Redevelopement Authority, singapura, sudah 30 unit properti mewah di singapura yang bernilai lebih dari $5 juta yang dibeli oleh orang indonesia sejak awal tahun sampai dengan akhir agustus ini, 


angka tersebut naik jauh dibandingkan hanya 8 unit huian mewah yang dibeli orang indonesia sejak tahun 2015



Berdasarkan data dari Cushman & Wakefield Inc, sepanjang semester I tahun 2016, orang indonesia telah membeli total sebanyak 189 hunian di singapura, 23% lebih banyak daripada periode yang sama tahun sebelumnya.


Disaat pembelian hunian oleh orang Tiongkok dan orang malaysia mengalami penurunan, pembelian hunian oleh orang indonesia justeru mengalami kenaikan 19%




Statistik pembelian properti di singapura berdasarkan data dari otoritas Urban Redevelopement singapura



Dari data tersebut diketahui bahwa pada tahun 2016, WNI merupakan pembeli terbanyak properti di singapura, mengalahkan tiongkok dan malaysia


sebenarnya tidak semua orang indonesia membeli properti di luar negeri untuk menghindari pajak, beberapa orang indonesia membeli properti di singapura karena saat ini harga properti di lokasi strategis seperti Orchard Road dinilai sudah murah,


Seorang agen properti dari Agensi Propnex menuturkan bahwa membanjirnya pembeli properti mewah pada tahun ini memang cukup mengejutkan, mengingat pada tahun lalu hanya 3 orang indonesia yang membeli unit di the Marina One Reciden,


Rencana ambisius presiden Joko Widodo untuk dapat memulangkan harta orang-orang indonesia yang ada di luar negeri melalui program amnesti pajak menjadi perbincangan belakangan ini, 

 lantaran dengan adanya amnesti pajak tersebut maka harta para pengemplang pajak dapat menjadi bersih dan terbebas dari pidana perpajakan.


dalam program amnesti pajak tersebut, warga indonesia diwajibkan untuk membayar uang tebusan mulai 4% jika mereka mendeklarasikn kekayaan mereka di luar negeri. 


tarif tebusan akan meningkat menjadi 10% setelah masa pengampunan berakhir pada bulan maret mendatang.


dalam program tax manesti tersebut juga diberikan insentif berupa kemudahan-kemudah investasi bagi WNI yang mau membawa pulang uangnya ke dalam negeri


menurut Kevin Kwek, analis dari Sanford C Berstein, walaupun banyak orang indonesia yang memiliki harta di singapura tertarik mengikuti tax amnesti, akan tetapi karena harta kekayaan WNI di singapura kebanyakan berupa properti maka tentu tidak bisa dibawa kembali ke Indonesia.


20% dari total kekayaan konglomerat indonesia diinvestasikan dalam bentuk properti yang tidak mungkin bisa dibawa kembali ke Indonesia,


“ekspektasi agar para WNI bisa membawa harta mereka kembali ke dalam negeri mungkin tetrlalu berlebihan” ujar Vishnu Varathan, ekonom dari Mizuho Bank Ltd.


saat ini singapura sedang mengalami perlambatan terburuk di sektor properti, harga properti di negara tersebut terus turun untuk yang kesebelas kalinya pada bulan juni lalu,


“orang indonesia terus memburu properti di singapura karena beranggapan bahwa negara tersebut memiliki stabilitas politik yang baik, penurunan harga properti di singapura saat ini dipandang para konglomerat indonesia sebagai kesempatan emas untuk membeli, apalagi kondisi di indonesia sekarang kurang stabil” ujar Jasslyn Yeo, global based strategis JP Morgan Chase & Co’s


melihat sejarahnya, membanjirnya harta kekayaan orang indonesia di singapura tidak lepas dari peristiwa berbau SARA pada tahun 1960an, 


dimana para penduduk yang mengaku dirinya sebagai kaum pribumi melakukan tindak kekerasan terhadap etnis tionghoa,


saat para etnis tionghoa diperlakukan tidak adil dan mendapat diskriminasi, mereka menyimpan kekayaan mereka di singapura, beberapa dari mereka bahkan pindah menjadi warga negara singapura


selain alasan historis diatas, alasan lain banyaknya orang indonesia yang membeli properti di singapura adalah untuk keperluan pengobatan, oleh karena itulah hunian-hunian yang ada di sekitar rumah sakit di singapura menjadi lokasi yang sangat dibutuhkan oleh wara indonesia


Jasslyn menambahkan, 42 unit apartemen mewah yang berada di sekitar rumah sakit di singapura dibeli oleh orang indonesia, pembelian tersebut lebih banyak jika dibandingkan para konglomerat malaysia yang hanya membeli 16 unit


tidak seperti warga singapura yang seringkali berfikir panjang sebelum membeli properti, orang indonesia biasanya membeli properti mewah tanpa pikir panjang, mereka hanya memerlukan beberapa hari sejak penawaran sampai “deal”


yang terpenting bagi para pembeli dari indonesia adalah fasilitas yang lengkap seperti privat lift, kolang renang, dan kolam air panas


“biasanya pembeli dari indonesia menggunakan kacamata hitam berukuran besar saat datang kemari, hal tersebut bertujuan agar mereka tidak mudah dikenali oleh orang-orang, mengingat kebanyakan dari mereka merupakan sosok terkenal di Indonesia sana: ujar Kent Tan, salah seorang agen pada Realtor Home Guru Pte, ” 


Editor: Tim Media Online Antara.com


Source link



Tidak ada komentar:

Posting Komentar